Kamis, 07 Agustus 2008

Pemberitaan Media Massa Kurang Tuntas

Akhir - akhir ini terjadi peristiwa yang menghebohkan masyarakat Indonesia yaitu kasus pembunuhan 11 orang yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun oleh Ryan si Penjagal asal Jombang Jawa Timur. Jumlah korban masih bisa bertambah karena penyidikan dari pihak kepolisian jawa timur belum selesai dan karena masih banyaknya laporan orang hilang yang masuk ke kepolisian. Saking hebohnya kasus ini bahkan masyarakat lupa akan naiknya harga BBM dan bahan pokok, kasus pelecehan seksual di DPR, Kasus kekerasan yang dilakukan oleh FPI pada hari kebangkitan nasional dan kasus - kasus yang lain. Hal ini membuktikan bahwa opini publik mampu dengan mudah di setting oleh media massa. Media massa membuat masyarakat seperti kutu loncat yang lompat dari satu kasus ke kasus yang lain dengan mudahnya. Dengan kemampuan media massa yang seperti itu media diharapkan mampu memberi interpretasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, karena kasus - kasus yang saya paparkan sebelumnya, media massa belum cukup untuk menggambarkan kasus itu sebenarnya dan cenderung berhenti di tengah jalan tanpa ada laporan bagaimana penyelesaian kasus tersebut. Apakah itu hanya karena industri dari media ataukah karena terlalu banyaknya kasus di Indonesia yang harus ditampilkan media sehingga kasus - kasus tersebut berhenti di tengah jalan. Pada saat ini porsi kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan sudah mulai berkurang karena adanya kasus baru tentang Aliran Dana BI yang masuk ke 2 Menteri Negara kita yaitu MS Ka'ban dan Paskah Suzeta dan kasus pencekalan Eksekutif perusahaan pertambangan batu bara. Apakah selalu akan seperti itu.......?Lihat saja, pikirkan lalu ungkapkan.....

Tidak ada komentar: