Kamis, 07 Agustus 2008

Interpretasi Media Dalam Kasus Ryan Berlebihan

Saat ini seluruh media massa di indonesia beramai - ramai membicarakan kasus Very Idam Henyansyah (30) alias Ryan. Berita yang sedang hanggat-hangatnya di media saat ini seakan mampu menyihir masyarakat untuk memfokuskan pandangannya pada hal tersebut. Sekurang - kurangnya dua kali sehari kita melihat beriata itu ditampilkan di media massa. Akan tetapi tahukah anda bahwa berita yang kita lihat merupakan hasil terjemahan atau interpretasi media dan media dalam menginterpretasikan kasus ini berbeda - beda. Karena interpretasi media merupakan interpretasi manusia juga. Ada fenomena menarik ketika pada awalnya kasus ini dipandang sebagai suatu kasus kekerasan dari kaum gay atau homoseksual. Media memblow up kasus homoseksual yang cenderung dengan kekerasan sehingga kaum homoseksual seakan terpojokkan dan media meminta tanggapan dari masyarakat yang sudah kita ketahui pasti akan lebih cenderung negatif terhadap kaum gay tersebut. Bukannya saya membela keberadaan kaum gay itu akan tetapi keberadaan kaum homoseksual itu sediri sudah merupakan konfik yang ada di masyarakat. Seharusnya media mampu bersikap netral dan tidak mempertajam konfik yang ada di masyarakat. Tidak pantas apabila kita memblow up tentang kelainan orang lain apalagi diungkapkan di media massa. Karena pada akhirnya mulai terbukti bahwa kasus ini semata -mata karena kasus penjarahan harta korbannya.

Tidak ada komentar: