Kamis, 07 Agustus 2008

Membuat Film Yang Seru dan Medidik Anak

Film dapat menjadi media komunikasi yang baik untuk mendidik anak. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya minat anak-anak saat ini terhadap film terutama film kartun. Sebetulnya tidak harus dengan fim kartun apabila kita mau mengasah kemampuan anak - anak untuk bereksplorasi, tetapi kita dapat membuat film sederhana yang mampu mendidik anak. Seperti menjadikan anak itu sebagai bintang utamanya. Memang untuk pembuatan film yang baik dibutuhkan modal yang lumayan besar, bahkan film indie saja mampu menyedot kocek jutaan rupiah. Tetapi untuk mendidik anak tidak perlu mahal - mahal. Dengan kemampuan teknologi yang ada saat ini handphone yang para orangtua pakai terutama yang sudah dilengkapi dengan kamera pun dapat menjadi media yang baik untuk membuat film. Pada intinya bukan hasil fisik dari film yang kita lihat akan tetapi proses pembelajaran yang terkandung di dalamnya. Seperti kita yang membuat skenario sederhana seperti teka - teki pencarian harta karun atau ide - ide cerita yang ringan kita mampu mendidik anak - anak menjadi lebih memiliki jiwa seni. Dengan hasil yang dapat kita saksikan langsung di layar handphone bersama anak -anak, saya rasa itu sudah cukup untuk memancing kreatifitas anak - anak.....bagaimana..... tertarik ?

Interpretasi Media Dalam Kasus Ryan Berlebihan

Saat ini seluruh media massa di indonesia beramai - ramai membicarakan kasus Very Idam Henyansyah (30) alias Ryan. Berita yang sedang hanggat-hangatnya di media saat ini seakan mampu menyihir masyarakat untuk memfokuskan pandangannya pada hal tersebut. Sekurang - kurangnya dua kali sehari kita melihat beriata itu ditampilkan di media massa. Akan tetapi tahukah anda bahwa berita yang kita lihat merupakan hasil terjemahan atau interpretasi media dan media dalam menginterpretasikan kasus ini berbeda - beda. Karena interpretasi media merupakan interpretasi manusia juga. Ada fenomena menarik ketika pada awalnya kasus ini dipandang sebagai suatu kasus kekerasan dari kaum gay atau homoseksual. Media memblow up kasus homoseksual yang cenderung dengan kekerasan sehingga kaum homoseksual seakan terpojokkan dan media meminta tanggapan dari masyarakat yang sudah kita ketahui pasti akan lebih cenderung negatif terhadap kaum gay tersebut. Bukannya saya membela keberadaan kaum gay itu akan tetapi keberadaan kaum homoseksual itu sediri sudah merupakan konfik yang ada di masyarakat. Seharusnya media mampu bersikap netral dan tidak mempertajam konfik yang ada di masyarakat. Tidak pantas apabila kita memblow up tentang kelainan orang lain apalagi diungkapkan di media massa. Karena pada akhirnya mulai terbukti bahwa kasus ini semata -mata karena kasus penjarahan harta korbannya.

Pemberitaan Media Massa Kurang Tuntas

Akhir - akhir ini terjadi peristiwa yang menghebohkan masyarakat Indonesia yaitu kasus pembunuhan 11 orang yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun oleh Ryan si Penjagal asal Jombang Jawa Timur. Jumlah korban masih bisa bertambah karena penyidikan dari pihak kepolisian jawa timur belum selesai dan karena masih banyaknya laporan orang hilang yang masuk ke kepolisian. Saking hebohnya kasus ini bahkan masyarakat lupa akan naiknya harga BBM dan bahan pokok, kasus pelecehan seksual di DPR, Kasus kekerasan yang dilakukan oleh FPI pada hari kebangkitan nasional dan kasus - kasus yang lain. Hal ini membuktikan bahwa opini publik mampu dengan mudah di setting oleh media massa. Media massa membuat masyarakat seperti kutu loncat yang lompat dari satu kasus ke kasus yang lain dengan mudahnya. Dengan kemampuan media massa yang seperti itu media diharapkan mampu memberi interpretasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, karena kasus - kasus yang saya paparkan sebelumnya, media massa belum cukup untuk menggambarkan kasus itu sebenarnya dan cenderung berhenti di tengah jalan tanpa ada laporan bagaimana penyelesaian kasus tersebut. Apakah itu hanya karena industri dari media ataukah karena terlalu banyaknya kasus di Indonesia yang harus ditampilkan media sehingga kasus - kasus tersebut berhenti di tengah jalan. Pada saat ini porsi kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan sudah mulai berkurang karena adanya kasus baru tentang Aliran Dana BI yang masuk ke 2 Menteri Negara kita yaitu MS Ka'ban dan Paskah Suzeta dan kasus pencekalan Eksekutif perusahaan pertambangan batu bara. Apakah selalu akan seperti itu.......?Lihat saja, pikirkan lalu ungkapkan.....