Selasa, 02 Maret 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Prahesa G.H. / 153060286

I. PLASMA TV

Plasma adalah jenis layar panel datar umum untuk menampilkan TV besar (80 cm atau lebih besar). Banyak sel-sel kecil di antara dua panel kaca memegang campuran gas mulia. Gas dalam sel listrik berubah menjadi sebuah plasma yang memancarkan sinar ultraviolet yang kemudian merangsang phosphors untuk memancarkan cahaya tampak. Plasma menampilkan tidak boleh dikacaukan dengan LCD, menampilkan flatscreen ringan lain menggunakan teknologi yang berbeda. Plasma menampilkan terang (1.000 lux atau lebih tinggi untuk modul), memiliki gamut warna yang lebar, dan dapat diproduksi dalam ukuran cukup besar-hingga 3,8 m (150 inci) diagonal. Mereka memiliki pencahayaan yang sangat rendah "ruang gelap" tingkat hitam dibandingkan dengan abu-abu yang lebih terang dari bagian-bagian dari suatu unilluminated layar LCD. Panel layar itu sendiri hanya sekitar 6 cm (2,5 inci) tebal, umumnya memungkinkan perangkat total ketebalan (termasuk elektronik) menjadi kurang dari 10 cm (4 inci). Plasma menampilkan banyak daya yang digunakan sebagai per meter persegi sebagai AMLCD CRT atau televisi. Pemakaian daya sangat bervariasi tergantung dengan konten gambar, dengan gambar pemandangan cerah secara signifikan lebih banyak kekuatan daripada yang lebih gelap - ini juga berlaku untuk CRT. Konsumsi daya biasanya adalah 400 watt untuk 50-inci (127 cm) layar. 20-310 watt untuk 50-inci (127 cm) layar bila diatur ke modus bioskop. 


II. LCD TV

Matriks aktif liquid crystal display (AMLCD) adalah jenis tampilan panel datar, saat ini pilihan yang sangat besar produsen komputer notebook, karena ringan, kualitas gambar sangat bagus, lebar warna gamut, dan waktu respon. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1975 oleh Dr T. Petrus Brody untuk menggambarkan sebuah metode switching unsur-unsur individu dari display panel datar, menggunakan TFT CdSe untuk setiap pixel.Ini dianggap oleh sebagian besar khalayak menjadi yang terbaik monitor jenis di pasaran saat ini. LCD berisi lembaran polarisasi dan sel-sel kristal cair, matriks dari transistor film tipis (TFTs) untuk membuat TFT-LCD. Metode ini memberikan lebih terang, layar lebih tajam dari matriks pasif dengan ukuran yang sama. Spesifikasi penting untuk pajangan ini adalah melihat-sudut mereka.
Transistor film tipis biasanya digunakan untuk membangun matriks aktif sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan, meskipun film transistor tipis hanyalah salah satu komponen dalam matriks aktif dan beberapa desain yang telah menggunakan komponen lain seperti dioda. Sedangkan menggunakan layar matriks pasif yang sederhana grid konduktif untuk memberikan arus ke kristal cair di area target, layar matriks aktif menggunakan grid transistor dan kapasitor (yang disebut transistor film yang tipis) dengan kemampuan untuk mengadakan biaya untuk terbatas waktu. Karena tindakan switching transistor, hanya pixel yang diinginkan yang dapat menerima dan pixel bertindak sebagai kapasitor untuk menampung muatan sampai siklus refresh berikutnya, yaitu meningkatkan kualitas gambar lebih dari satu pasif matriks.

III. OLED dan OELD

Sebuah Dioda cahaya organik (OLED) dan perangkat luminescent elektro organik (OELD), adalah dioda pemancar cahaya (LED) yang memancarkan lapisan electroluminescent film terdiri dari senyawa organik. Ini lapisan bahan semikonduktor organik terbentuk antara dua elektroda, di mana setidaknya satu dari elektroda yang transparan. Perangkat semacam itu dapat digunakan dalam layar televisi, monitor komputer, kecil, sistem portabel layar seperti ponsel dan PDA, jam tangan, iklan, informasi dan indikasi. OLEDs juga dapat digunakan pada sumber cahaya untuk penerangan ruang umum, dan besar wilayah-elemen pemancar cahaya. Karena tahap perkembangan yang modern, OLEDs biasanya memancarkan cahaya per satuan luas daripada LED yang biasanya dirancang untuk digunakan sebagai titik-sumber cahaya. Dalam konteks display, OLEDs memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan display tradisional kristal cair (LCD). Menampilkan OLED tidak memerlukan lampu latar berfungsi. Dengan demikian, mereka dapat menampilkan tingkat hitam pekat dan dapat lebih tipis dan lebih ringan daripada panel LCD. OLED menampilkan juga secara alami mencapai rasio kontras lebih tinggi daripada layar LCD menggunakan lampu fluorescent katoda dingin (CCFLs) atau yang lebih baru-baru ini dikembangkan LED lampu latar dalam kondisi cahaya ambient rendah seperti kamar gelap.

IV. Wi-Fi

Wi-Fi (pengucapan / waifai ) adalah merek dagang dari Wi-Fi Alliance yang dapat digunakan oleh produk-produk bersertifikat yang berasal dari kelas jaringan area lokal nirkabel (WLAN) perangkat didasarkan pada standar IEEE 802.11. Karena hubungan erat dengan standar yang mendasari, istilah Wi-Fi sering digunakan sebagai sinonim untuk teknologi IEEE 802.11. 
Wi-Fi Alliance adalah global, asosiasi nirlaba perusahaan yang mempromosikan teknologi WLAN dan sertifikat produk jika mereka sesuai dengan standar tertentu interoperabilitas. Tidak setiap IEEE 802.11 perangkat yang sesuai untuk diajukan untuk sertifikasi ke Wi-Fi Alliance, kadang-kadang karena biaya yang berkaitan dengan proses sertifikasi dan kurangnya Wi-Fi logo tidak berarti perangkat tidak kompatibel dengan perangkat Wi-Fi. Saat ini, sebuah perangkat IEEE 802.11 diinstal di banyak komputer pribadi, konsol permainan video, smartphone, printer, dan perangkat lainnya, dan hampir semua laptop atau komputer seukuran telapak tangan.

V. WiMAX

WiMAX, yang berarti Worldwide Interoperability for Microwave Access, adalah teknologi telekomunikasi nirkabel yang menyediakan transmisi data menggunakan transmisi berbagai modus, dari point-to-multipoint link ke portabel dan mobile internet yang sepenuhnya. Teknologi menyediakan hingga 10 Mbps broadband kecepatan tanpa membutuhkan kabel. Teknologi ini didasarkan pada standar IEEE 802.16 (juga disebut Broadband Wireless Access). Nama "WiMAX" diciptakan oleh WiMAX Forum, yang dibentuk pada bulan Juni 2001 untuk meningkatkan kesesuaian dan interoperabilitas dari standar. Forum menggambarkan WiMAX sebagai "sebuah teknologi berbasis standar memungkinkan pengiriman mil terakhir akses broadband wireless sebagai alternatif kabel dan DSL

VI. TELEPON SATELIT

Telepon satelit adalah suatu layanan telekomunikasi berupa telepon tanpa kabel yang menempatkan base transceiver station (BTS) nya di udara sehingga memiliki jangkauan lebih luas dibanding telepon berbasis GSM yang menempatkan BTS-nya di darat. Karena memiliki jangkauan yang luas, telepon satelit dapat digunakan di derah pegunungan, pedalaman hingga di tengah lautan. Berbeda dengan telepon GSM yang jangkauannya terbatas. Telepon satelit tidak menggunakan infrastruktur yang ada di bumi untuk melakukan panggilan. Tujuan diciptakannya telepon satelit adalah menjembatani komunikasi bagi industri yang berada di sebuah tempat yang sulit dan mahal untuk dikembangkan prasarana telekomunikasinya. Misalnya menghubungkan kantor pusat dengan unit pengeboran minyak di lepas pantai. Telepon satelit dibagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah :
Telepon Satelit Genggam
Telepon ini dapat digunakan seperti telepon genggam biasa yang memiliki daerah jangkauan lebih luas namun harus tetap berada di luar ruangan. Digunakan oleh petualang, pertolongan darurat, dan daerah terjadi bencana
Telepon Satelit Menetap
Telepon ini mirip dengan telepon rumah dan dapat digunakan di dalam ruangan karena antena telah dipasang di luar ruangan yang terlihat dari langit

VII. GSM

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia. Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara). Teknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM. GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah.Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

VIII. CDMA

Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan. CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, namun pada beberapa frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap. Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi. Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk komunikasi seluler terrestrial.

IX. HSDPA

High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G. HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase 2 berkapasitas 11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbit/s. Teknologi ini dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk penggunaan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

X. 4G

4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.Daftar isi Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun). Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi. 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Tidak ada komentar: